Nah Disini saya akan membahas satu penghambat terbesar Pintu Rezeki. Sebenarnya rezeki itu setiap hari menghampiri rumah Anda, mengetuk pintu rumah Anda. Namun, masalahnya tidak ada yang membukakan pintu, yang jadi pertanyaannya adalah bagaimana agar rezeki Anda bisa masuk? Jawabannya adalah jelas dengan membukakan pintu.

Sadar atau tidak bahwa setiap hari ada orang yang mengetuk pintu rumah Anda. Ini hanya sebuah perumpamaan ya, bukan orang beneran, tetapi Rezeki itu memang seperti itu. Banyak rezeki sudah di depan pintu, tetapi kenapa tidak ada orang yang membukakan pintu?
Mungkin karena tidak ada orang dirumah, atau kedua mungkin Belnya tidak bunyi ketika orang mengetuk pintu, atau kemudian di saat yang tidak tepat Anda lagi tidur, singkat cerita anda tidak siap membukakan pintu. Ketika Anda pernah mendengarkan banyak motivator di seluruh dunia yang membahas tentang keburuntungan, lalu Apa maksud keberuntungan?
Baca juga: Jenis Aset yang Membuat Kaya Raya
Keberuntungan itu bertemunya antara kesempatan dan persiapan, ya jadi ketika kesempatan itu datang, Anda siap mengambil keberuntungan. Contoh, hari ini dijual sebuah HP baru Samsung Note 8 harga pasaran 13 juta tiba-tiba ada seorang miliarder dia memenangkan hadiah Lucky draw, dan dia ingin sekali Samsung Note 8 Ini tidak dipakai sendiri.
Tapi dia berniat untuk menyumbangkan Samsung Note 8 tersebut dengan harga yang sangat murah, contohnya dia menjualnya dengan harga 50% saja, ya itulah yang namanya rezeki. Jadi, HP Samsung yang harganya 13 juta dijual murah dengan harga 6 juta setengah, dan akhirnya pertanyaan saya siapa yang siap menerima rezeki tersebut?
Yang siap menerimanya adalah orang yang membawa uang cash, yang kedua siap dan tahu ada berita tersebut, ketiga anda punya kenalan orang seperti itu. Jadi faktornya ini banyak sekali, yang namanya Rezeki itu sebetulnya setiap saat seperti orang mengetuk pintu dan dia sudah siap di depan pintu anda tetapi anda tidak siap membukanya.
Jadi, sebetulnya pengertian Rezeki itu sangat sederhana, Anda itu harus sadar bahwa Rezeki itu sebetulnya nggak kemana-mana. Rezeki itu sudah ada di depan pintu rumah Anda, tinggal bagaimana Anda siap atau tidak membukakan pintu tersebut.
Saya berikan contoh lagi, saat ini Anda sedang berbisnis, anggap saja bisnis catering. Anda mungkin hari ini dapat rezeki, ada satu Project atau ada satu acara mungkin catering, Anda mempunyai pesanan sebanyak 50 kotak, pasti rasanya seneng banget.
Tetapi sebetulnya ada sebuah catering yang bisa melayani 5000 kotak. Kenapa Anda kok cuman batasannya 50 kotak? Ini pertanyaan saya, sekarang Apa sih bedanya Anda dipesan 50 kotak dan ada yang pesanannya yang sampai 5000 kota?
Itu pasti ada penghambatnya. Apakah rasa Anda tidak lebih enak dari yang 5000 kotak? Saya rasa sama saja. Apakah mungkin dari segi harga anda lebih mahal harganya? Mungkin saya rasa harga Anda bisa bersaing.
Pertanyaan saya, kenapa ada orang lain bisa terima 5000 kotak Anda cuma terima 50 kotak? Contoh lagi, ada juga orang menjual suplemen dan orang tersebut menjual 5 botol, tapi ada satu orang bisa menjual 500 botol. Pertanyaan saya, kenapa hari ini ada yang jual suplemen yang sama, harga yang sama, kenapa orang lain bisa jual 500 botol atau 255 botol?
Kali ini saya bicara soal mindset pengusaha, tapi kenapa ada orang yang orderannya sedikit, ada orang orderannya banyak, ternyata salah satu kata kuncinya adalah mindset. Penghambat rezeki itu ada tiga yang saya singkat dengan nama "E P O"
Baca juga: Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula
E yang pertama adalah Ego, setiap manusia itu punya Ego. Entah Anda itu merasa lebih hebat, anda merasa lebih pintar, sehingga Anda akan enggan untuk belajar dengan orang lain, Anda merasa diri Anda itu title nya lebih tinggi, Anda merasa Anda sarjana, sedangkan orang yang orderannya 5000 tersebut cuma lulusan SMP, Anda mungkin merasa lebih hebat, terus mungkin anda merasa Ego Anda itu lebih tinggi.
Terus contohnya lagi, Anda ini berasal dari keturunan orang tua yang punya nama yang lebih terkenal, sedangkan itu yang 5000 namanya nggak terkenal. Nah Ego ini menghambat,sehingga ego ini membuat Anda enggan untuk belajar, Padahal, belajar adalah proses seumur hidup yang tidak boleh ada kata henti, dan ego ini selalu menghambat diri Anda untuk mau maju.
Anda juga enggan belajar dari kompetitor Anda, padahal sebetulnya kompetitor itu bukan musuh, kompetitor adalah sebuah partner menurut saya, partner untuk kita menguji kemampuan kita, kenapa lintasannya 8 dalam pertandingan renang? Kenapa lintasannya 8 dalam lomba lari? Jadi mereka itu bukanlah kompetitor, mereka itu adalah partner supaya Anda bisa menciptakan rekor yang lebih baik.
Sama juga di dalam dunia bisnis, kalau Anda hari ini tidak punya partner tanding, tidak punya kompetitor, Anda bisa teruji untuk punya kemampuan lebih nggak? Anda tidak akan lebih inovatif, Anda tidak akan lebih kuat, anda tidak akan lebih bertumbuh kalau anda tidak punya kompetitor, salah satunya yang menghambat Anda maju adalah Ego Anda.
Yang kedua adalah P, Past (masa lalu). Anda selalu berkaca pada pengalaman masa lalu dan pengalaman Anda sendiri, padahal sadarkah Anda pengalaman kita itu sangatlah terbatas, sehebat-hebatnya Anda, sepengalaman-pengalamannya Anda, tetap terbatas. Karena jauh lebih banyak adalah pengalaman orang lain.
Setiap orang punya pengalaman, 10 orang punya 10 pengalaman, 100 orang punya 100 pengalaman, dan kalau Anda cuman mengaca pada pengalaman anda sendiri, contohnya saya ini dari kecil sampai besar orderan paling banter 50 bungkus mentok-mentok cuma 50 bungkus, berkaca kepada pengalaman anda masa lalu tetapi anda tidak pernah mengaca kenapa kok orang itu bisa sampai 5000 bungkus.
Padahal Mungkin jangan-jangan, dia juga dulunya pernah 50 bungkus, mungkin pernah 5 bungkus, dan bahkan mungkin jangan jangan pernah bangkrut. Tapi sampai hari ini bisa 5000 bungkus dan anda belajar hanya dari pengalaman diri anda sendiri, anda tidak mau belajar dari pengalaman orang lain.
Sehingga masa lalu anda itu menghambat Anda untuk maju. Nah itu tadi Mindset penghambat yang kedua, dan mindset penghambat yang ketiga adalah O "Ourself" atau diri kita sendiri. Nah, diri kita sendiri inilah yang seringkali menghancurkan bahkan menghambat diri kita ini mau maju. Diri kita ini sering kali tidak mau merendahkan hati, kalau kita melihat ada orang lain lebih sukses, bolehkah kita merendahkan hati untuk kita ingin belajar dari dia.
Kalau kita lihat ada catering lain yang lebih berhasil, datanglah dan bertemanlah, lalu belajar. Lihat strategi pemasarannya, lihat cara pemasarannya, lihat bumbu yang diraciknya, bukan malah merasa disaingi, tapi kita harus merendahkan hati untuk belajar.
Ada pribadi-pribadi yang Justru malah bukannya belajar tapi malah menghambat rezeki orang lain, contohnya "dia mengambil semua customer saya, saya berikan dia santet kalau di Indonesia, atau saya kasih guna-guna, atau Saya mungkin bikin cara supaya usaha dia jadi sepi."
Iri hati anda inilah yang membuat orang lain rezekinya tertutup, sehingga Anda mematikan usaha orang lain, nah itu Ourself, kembali lagi kepada mindset. Anda menggunakan cara-cara yang tidak saya tidak profesional, cara-cara yang tidak fair, cara-cara yang tidak Gentleman, ya untuk menghambat rezeki orang lain, nah itu salah satunya Ourself.
Akhirnya mindset seperti ini cenderung Anda menggunakan cara-cara licik, cara-cara kotor, cara-cara yang tidak fair, untuk menghambat rezeki orang lain, padahal Sadarkah anda dengan anda mengambil rezeki orang lain secara tidak langsung Anda sudah menanam benih kebencian, menanam benih iri hati, menanam benih penghambat rezeki yang lebih besar pada diri Anda.
saya juga banyak menemui orang yang usahanya Laris tapi uangnya nggak pernah dipegang terus. Saya juga banyak menemukan orang yang usahanya besar, karyawannya banyak, pelanggan yang gak habis-habis, tetapi rumah tangganya cekcok terus, anaknya sakit terus.
Anda tau kenapa? Masalahnya itu tadi pasti ada yang salah dengan "O" "Ourself." Cek punya cek ternyata mungkin usahanya dicarakan dengan cara-cara yang kurang pas, kurang tepat, sehingga energi dan vibrasinya itu juga sangat tidak baik.
Jadi sahabat enterpreneur itulah penghambat utama Anda, is your mindset. Jadi kalau mindset Anda dari 3 yang saya tadi ini bisa diperbaiki, niscaya penghambat tersebut hilang, orang yang mengetuk pintu suatu saat, setiap saat, kapan pun siap Anda tampung rezekinya, siap akan masuk.
semoga menginspirasi jangan lupa lupa bookmark artikel ini agar suatu saat jika Anda ingin membacanya kembali tinggal klik pada bookmark.
*Mentoring oleh Bapak Candra Putra Negara
Mungkin itu dulu artikel kali ini, jika Anda mempunyai saran, masukkan, atau sebuah pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga Bermanfaat.
Posting Komentar
Posting Komentar