Telegram Tidak Jadi di Blokir

Posting Komentar
Telegram Tidak Jadi di Blokir
Telegram Tidak Jadi di Blokir

Rafsablog.id - Halo pembaca setia rafsablog, kali ini rafsablog akan berbagi tutorial tentang Cara Redirect Visitor UCBrowser ke Google Chrome.Seperti yang kemungkinan besar Anda sudah dengar atau baca duluan, Kemkominfo sudah bertemu dengan CEO Telegram Pavel Durov. Setelah pertemuan itu, Kementerian mengumumkan akan segera mencabut blokir Telegram dalam minggu ini setelah melihat ada jaminan bahwa pihak Telegram akan proaktif menghambat radikalisme.

Blokir terhadap Telegram selama beberapa pekan terakhir hanya mempengaruhi akses web yang mungkin membuat pengguna tidak bisa membuka Telegram via web, mengunduh aplikasi Telegram via web, maupun bergabung ke grup lain di app via link undangan.

Selasa 1 Agustus 2017 malam, saya menyempatkan memenuhi undangan Pavel Durov untuk makan malam bersama di hotel tempat dia menginap. Di situ dia berbagi beberapa hal menarik:

0. Pavel Durov berterima kasih terhadap para penanda tangan petisi ini, yaitu Anda semua. "It worked!"

1. Blokir terhadap Telegram di Indonesia malah membuat angka pengunduhan app meningkat. Dari rata-rata 20 ribu install per hari, di masa heboh blokir Telegram malah menyentuh angka 60 ribu instalasi dalam satu hari.

2. Meski berjabat tangan dengan wakil-wakil pemerintah, Durov menjamin ini tidak berarti dia akan berbagi data pengguna dengan pemerintah mana pun. "Kebijakan kami adalah berbagi 0 byte," kata dia.

3. Kehadiran Telegram di Indonesia tidak serta-merta diharuskan membuka kantor karena Telegram belum mendapat uang dari penggunanya di Indonesia. Namun, untuk berkomunikasi dengan pemerintah terkait penanganan konten radikal, Telegram akan menunjuk wakilnya untuk menjadi penghubung dengan pemerintah.

Terima kasih!
change.org

Related Posts

Posting Komentar