Di artikel kali ini kami akan berbagi informasi tentang istilah-istilah dalam dunia pendidikan yang perlu kalian ketahui khususnya bagi orang yang terjun di dunia pendidikan.
Istilah-istilah dalam dunia pendidikan merupakan bagian penting yang harus dipahami dan dikuasai oleh para pendidik, siswa, dan semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran.
Istilah-istilah ini mencakup berbagai konsep, metode, dan pendekatan yang digunakan dalam konteks pendidikan. Dalam upaya memberikan pemahaman yang lebih lengkap, berikut ini adalah beberapa istilah dalam dunia pendidikan beserta penjelasannya.
Pertama, pengajaran berpusat pada siswa adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa ditempatkan sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran. Dalam metode ini, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan pemahaman, keterampilan, dan pengetahuan mereka melalui interaksi aktif dan refleksi (referensi: arifwiyat.blog.unimma.ac.id).
Selanjutnya, terdapat istilah pembelajaran diferensiasi yang merupakan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar individu siswa. Dalam pembelajaran diferensiasi, guru dapat mengadaptasi metode pengajaran, materi, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan belajar yang berbeda di kelas (referensi: duniakampus7.blogspot.com).
Istilah-Istilah Dalam Dunia Pendidikan
Berikut adalah beberapa istilah dalam dunia pendidikan beserta penjelasannya:
- Kurikulum: Merupakan rencana dan pedoman yang digunakan oleh lembaga pendidikan untuk menyusun dan mengatur materi pembelajaran serta kegiatan pendidikan lainnya.
- Silabus: Merupakan dokumen yang menjelaskan rincian materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam suatu periode atau semester tertentu. Silabus mencakup tujuan pembelajaran, pokok bahasan, metode pembelajaran, dan penilaian.
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Merupakan dokumen yang disusun oleh guru sebagai panduan dalam melaksanakan proses pembelajaran. RPP berisi rincian kegiatan pembelajaran, strategi pengajaran, dan penilaian hasil belajar.
- Evaluasi: Proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi data mengenai hasil belajar siswa. Evaluasi dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti ujian, tugas, dan observasi.
- Pembelajaran Aktif: Pendekatan pembelajaran di mana siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran melalui kegiatan diskusi, penemuan, eksperimen, atau proyek.
- Pembelajaran Kolaboratif: Pendekatan pembelajaran di mana siswa bekerja secara bersama-sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mereka saling berbagi pengetahuan, ide, dan kemampuan untuk mencapai pemahaman yang lebih baik.
- Metode Pembelajaran: Pendekatan atau cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Beberapa metode pembelajaran yang umum digunakan antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab, praktikum, dan simulasi.
- Penilaian Formatif: Proses penilaian yang dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran. Penilaian ini bertujuan untuk memberikan umpan balik kepada siswa dan guru agar dapat memperbaiki proses pembelajaran.
- Penilaian Sumatif: Proses penilaian yang dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran, umumnya dalam bentuk ujian atau tugas akhir. Penilaian ini bertujuan untuk menilai pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
- Keterampilan 21 Abad: Keterampilan yang dianggap penting untuk menghadapi tantangan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, pemecahan masalah, literasi digital, dan kepemimpinan.
- Pengajaran Diferensial: Pendekatan pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan belajar siswa. Guru menggunakan strategi yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa.
- Inklusi: Pendekatan pendidikan yang menekankan pada penerimaan dan partisipasi penuh siswa dengan keberagaman kemampuan, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus, dalam lingkungan pendidikan biasa.
- Pembelajaran Berbasis Proyek: Pendekatan pembelajaran di mana siswa terlibat dalam proyek nyata yang relevan dengan kehidupan nyata. Mereka bekerja secara kolaboratif untuk menyelesaikan proyek dan mengembangkan keterampilan serta pemahaman yang lebih dalam.
- Guru Pembimbing: Guru yang bertanggung jawab membimbing dan memberikan dukungan kepada siswa dalam perkembangan pribadi, akademik, dan sosial mereka. Guru pembimbing juga membantu siswa dalam merencanakan jalur pendidikan dan karir yang sesuai.
- Pendidikan Inklusif: Sistem pendidikan yang memastikan semua siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas dan mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk mencapai potensi penuh mereka.
- Pembelajaran Berbasis Kompetensi: Pendekatan pembelajaran yang fokus pada pengembangan dan penilaian kompetensi atau kemampuan khusus siswa. Siswa harus menguasai kompetensi tertentu sebelum melanjutkan ke tahap pembelajaran berikutnya.
- Disiplin Positif: Pendekatan manajemen kelas yang berfokus pada pembinaan perilaku positif dan mengajarkan siswa tentang tanggung jawab, empati, dan pemecahan masalah. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman, mendukung, dan positif.
- Kurikulum Berbasis Keterampilan: Pendekatan kurikulum yang menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan literasi digital.
- Pembelajaran Jarak Jauh: Proses pembelajaran di mana siswa dan guru berinteraksi melalui teknologi komunikasi, seperti video konferensi, platform pembelajaran online, dan materi pembelajaran digital. Biasanya digunakan ketika siswa tidak dapat hadir fisik di kelas.
- Sekolah Menengah Pertama: Jenjang pendidikan yang meliputi kelas 7 hingga 9, biasanya setelah Sekolah Dasar. Di tingkat ini, siswa mulai mendapatkan mata pelajaran yang lebih spesifik dan terpisah, serta persiapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
- Sekolah Menengah Atas: Jenjang pendidikan yang meliputi kelas 10 hingga 12, biasanya setelah Sekolah Menengah Pertama. Di tingkat ini, siswa mempersiapkan diri untuk ujian nasional dan memilih jurusan atau program studi yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
- Konselor Sekolah: Profesional yang bertugas memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa dalam hal pengembangan pribadi, karir, dan masalah sosial-emosional. Konselor sekolah membantu siswa dalam mengatasi tantangan dan membuat keputusan yang tepat dalam pendidikan dan kehidupan mereka.
- Program Studi: Bidang spesifik yang dipelajari oleh siswa dalam konteks pendidikan tinggi, seperti ilmu pengetahuan, seni, teknologi, atau bisnis. Siswa memilih program studi berdasarkan minat dan tujuan karir mereka.
- Tugas Rumah: Tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk dikerjakan di luar lingkungan kelas, biasanya sebagai tambahan atau perluasan materi yang telah diajarkan. Tugas rumah bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa dan melatih keterampilan mandiri.
- Rapor: Laporan tertulis yang berisi penilaian dan catatan perkembangan siswa dalam aspek akademik, perilaku, dan kehadiran. Rapor diberikan secara periodik, biasanya setiap semester, sebagai informasi kepada orang tua atau wali murid mengenai prestasi belajar siswa.
- Ekstrakurikuler: Kegiatan atau program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran utama yang memiliki tujuan pengembangan minat, bakat, dan keterampilan siswa. Contoh ekstrakurikuler termasuk klub olahraga, paduan suara, teater, dan kelompok studi.
- Beasiswa: Bantuan keuangan yang diberikan kepada siswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan mereka. Beasiswa dapat berupa pembebasan biaya sekolah, tunjangan pendidikan, atau bantuan dana untuk biaya hidup.
- Orientasi Sekolah: Program yang diselenggarakan sebelum tahun ajaran dimulai untuk memperkenalkan siswa baru dengan lingkungan sekolah, aturan, fasilitas, serta memberikan informasi mengenai program dan kegiatan yang akan mereka hadapi.
- Pengabdian Masyarakat: Kegiatan yang melibatkan siswa, guru, dan sekolah dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar. Pengabdian masyarakat dapat berupa kegiatan sosial, penggalangan dana, atau program kerja sama dengan lembaga atau komunitas lokal.
- Zonasi: Sistem penempatan siswa ke sekolah yang didasarkan pada zona geografis tertentu. Siswa biasanya ditempatkan ke sekolah terdekat sesuai dengan alamat tempat tinggal mereka, untuk memastikan akses pendidikan yang merata.
- Lembaga Pendidikan: Institusi atau organisasi yang menyediakan layanan pendidikan, seperti sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga pelatihan. Lembaga pendidikan dapat beragam, mulai dari lembaga negeri hingga swasta.
- Pendidikan Pra-Sekolah: Program pendidikan yang diselenggarakan sebelum anak memasuki jenjang pendidikan dasar. Program pra-sekolah bertujuan untuk mempersiapkan anak dalam hal keterampilan sosial, kognitif, dan motorik sebelum memasuki pendidikan formal.
- Literasi: Kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, dan memahami teks. Literasi juga melibatkan kemampuan berpikir kritis dan menganalisis informasi. Pendidikan literasi penting untuk pengembangan intelektual dan keberhasilan dalam berbagai bidang kehidupan.
- Pengajaran Berbasis Masalah: Pendekatan pembelajaran di mana siswa menghadapi masalah dunia nyata dan diberi tantangan untuk mencari solusi melalui proses penyelidikan, kolaborasi, dan refleksi.
- Penelitian Tindakan: Pendekatan penelitian yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru dalam konteks kelas untuk meningkatkan praktik pembelajaran dan mengatasi tantangan tertentu. Penelitian tindakan melibatkan pengamatan, analisis data, perencanaan perubahan, dan evaluasi hasil.
- Pemahaman Mendalam: Tingkat pemahaman yang lebih tinggi di mana siswa tidak hanya memahami konsep atau fakta, tetapi juga dapat menghubungkan, menerapkan, dan menganalisis informasi secara lebih mendalam.
- Sertifikasi Pendidik: Proses pemberian sertifikat keahlian kepada guru sebagai bukti bahwa mereka memiliki kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan untuk mengajar. Sertifikasi pendidik dapat diberikan oleh lembaga pemerintah atau badan profesional terkait.
- Pendidikan Berkelanjutan: Upaya untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pendidik melalui kegiatan pelatihan, seminar, lokakarya, atau pengembangan profesional lainnya. Pendidikan berkelanjutan bertujuan untuk memperbarui dan meningkatkan kualitas pengajaran.
- Pembelajaran Berbasis Budaya: Pendekatan pembelajaran yang menghargai dan memanfaatkan keberagaman budaya dalam kelas. Pembelajaran berbasis budaya mempromosikan inklusi, saling pengertian, dan pemahaman antarbudaya.
- Literasi Digital: Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital, memahami informasi digital, dan berpartisipasi dalam dunia digital dengan bijak. Literasi digital melibatkan keterampilan dalam mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang ditemukan melalui teknologi digital.
- Pembelajaran Berbasis Proses: Pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses pemahaman dan pembentukan konsep daripada sekadar menghafal fakta. Pembelajaran berbasis proses melibatkan eksplorasi, percobaan, dan refleksi untuk memperdalam pemahaman siswa.
- Pendidikan Karakter: Upaya untuk mengembangkan nilai-nilai moral dan etika dalam pendidikan. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk kepribadian yang berintegritas, bertanggung jawab, dan berempati.
- Kelas Terbalik: Pendekatan pembelajaran di mana siswa mempelajari materi di luar kelas melalui sumber belajar mandiri, seperti video atau bahan bacaan, sedangkan waktu di kelas digunakan untuk aktivitas interaktif, diskusi, dan penerapan konsep.
- TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi): Istilah yang merujuk pada penggunaan teknologi seperti komputer, internet, perangkat mobile, dan perangkat lunak untuk memperoleh, menyimpan, mengelola, dan menyebarkan informasi.
- Pendidikan Inovatif: Pendekatan pendidikan yang berfokus pada penggunaan metode dan teknologi yang inovatif untuk meningkatkan pembelajaran. Pendidikan inovatif mendorong kreativitas, kolaborasi, dan penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.
- Pembelajaran Adaptif: Pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan belajar masing-masing siswa. Melalui penggunaan teknologi, pembelajaran adaptif dapat menyesuaikan kurikulum, materi, dan metode pembelajaran untuk setiap individu.
- Guru Bimbingan dan Konseling: Guru yang memiliki peran khusus dalam memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa dalam menghadapi masalah pribadi, akademik, atau karir. Guru bimbingan dan konseling membantu siswa dalam mengembangkan potensi mereka dan mengatasi hambatan yang mungkin terjadi.
- Pembelajaran Seumur Hidup: Konsep bahwa pembelajaran tidak terbatas pada jenjang pendidikan formal, melainkan merupakan proses yang berkelanjutan sepanjang hidup. Pembelajaran seumur hidup mendorong individu untuk terus belajar dan mengembangkan diri di berbagai bidang.
- Kurikulum Tersembunyi: Aspek pembelajaran yang tidak secara eksplisit diajarkan dalam kurikulum resmi, tetapi tetap berpengaruh pada pembentukan sikap, nilai, dan norma siswa. Kurikulum tersembunyi mencakup nilai-nilai sosial, keterampilan sosial, dan budaya sekolah.
- Pendidikan STEM: Akronim dari Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Pendidikan STEM menekankan pada pembelajaran interdisipliner yang mengintegrasikan konsep dan keterampilan dalam keempat bidang tersebut.
- Blended Learning: Pendekatan pembelajaran yang menggabungkan penggunaan teknologi digital dengan interaksi tatap muka dalam proses pembelajaran. Blended learning memadukan elemen-elemen pembelajaran online dan offline untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih efektif.
- Penilaian Formatif: Proses penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau perkembangan siswa dan memberikan umpan balik yang berguna. Penilaian formatif membantu guru dan siswa dalam mengevaluasi pemahaman dan kemajuan belajar serta melakukan perbaikan jika diperlukan.
- Pendidikan Inklusif: Pendekatan pendidikan yang memastikan bahwa semua siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, memiliki akses penuh dan kesempatan yang setara untuk belajar. Pendidikan inklusif mendorong keberagaman, penerimaan, dan penghargaan terhadap perbedaan.
- Metode Pembelajaran Kooperatif: Pendekatan pembelajaran di mana siswa bekerja secara kolaboratif dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Metode pembelajaran kooperatif mendorong kerjasama, saling mendukung, dan pembagian tanggung jawab antar siswa.
- Model Pembelajaran Berbasis Proyek: Pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proyek nyata yang menuntut penelitian, perencanaan, dan penyajian hasil. Model pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan kolaborasi, pemecahan masalah, dan kreativitas.
- Pendidikan Multikultural: Pendekatan pendidikan yang mengakui dan menghargai keberagaman budaya, etnis, dan latar belakang siswa. Pendidikan multikultural bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, adil, dan menghormati perbedaan individu.
- Kurikulum Berbasis Kompetensi: Pendekatan kurikulum yang menekankan pada pengembangan kompetensi dan keterampilan praktis yang relevan dengan kehidupan nyata. Kurikulum berbasis kompetensi fokus pada hasil pembelajaran yang dapat diukur dan diterapkan dalam konteks dunia nyata.
- Pendidikan Abad ke-21: Konsep pendidikan yang menyesuaikan dengan kebutuhan zaman modern yang diwarnai oleh perubahan teknologi, globalisasi, dan kompleksitas. Pendidikan abad ke-21 mengedepankan keterampilan seperti pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi, dan literasi digital.
- Metode Demonstrasi: Metode pembelajaran di mana guru secara langsung menunjukkan atau mendemonstrasikan suatu proses, konsep, atau keterampilan kepada siswa. Metode demonstrasi memungkinkan siswa untuk memahami dan mengobservasi secara langsung bagaimana sesuatu dilakukan atau diaplikasikan.
- Guru Pembimbing: Guru yang memiliki peran sebagai pembimbing dan penasehat bagi siswa dalam mengembangkan karir, menentukan tujuan, dan merencanakan masa depan mereka. Guru pembimbing membantu siswa dalam memahami minat, bakat, dan kemampuan mereka serta memberikan nasihat yang relevan.
- Model Pembelajaran Berbasis Masalah: Pendekatan pembelajaran di mana siswa menghadapi masalah nyata dan diberi tantangan untuk mencari solusi melalui penelitian, kolaborasi, dan penerapan pengetahuan. Model pembelajaran berbasis masalah mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, kritis, dan kreatif.
- Kompetensi Pedagogis: Kemampuan seorang pendidik untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran secara efektif. Kompetensi pedagogis mencakup pemahaman tentang prinsip-prinsip pembelajaran, strategi pengajaran yang tepat, dan kemampuan mengelola kelas.
- Lingkungan Pembelajaran: Faktor-faktor fisik dan psikologis yang mempengaruhi proses pembelajaran siswa. Lingkungan pembelajaran yang baik mencakup ruang yang nyaman, sumber daya yang memadai, interaksi positif antara siswa dan guru, serta dukungan dari rekan sebaya.
- Kurikulum Terpadu: Pendekatan kurikulum yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu menjadi satu kesatuan yang saling terkait. Kurikulum terpadu memungkinkan siswa membuat hubungan antara konsep-konsep dalam berbagai bidang pengetahuan.
- Metode Penugasan: Pendekatan pembelajaran di mana siswa diberikan tugas atau proyek tertentu yang memerlukan penelitian, analisis, dan presentasi hasil. Metode penugasan mendorong siswa untuk berpikir mandiri, mengembangkan keterampilan kerja tim, dan memperdalam pemahaman konsep.
- Asesmen Autentik: Proses penilaian yang melibatkan tugas atau situasi yang relevan dengan dunia nyata di luar kelas. Asesmen autentik mengukur pemahaman, keterampilan, dan penerapan pengetahuan siswa dalam konteks praktis.
- Teknik Kreatifitas: Metode atau strategi yang digunakan untuk merangsang dan mengembangkan kreativitas siswa. Teknik kreatifitas mencakup brainstorming, pemikiran lateral, penggunaan simbol-simbol, dan pemecahan masalah non-linear.
- Pembelajaran Kolaboratif: Pendekatan pembelajaran di mana siswa bekerja bersama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kolaboratif mendorong interaksi, diskusi, dan pertukaran ide antara siswa.
- Pengajaran Berpusat pada Siswa: Pendekatan pengajaran di mana siswa ditempatkan sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan pemahaman, keterampilan, dan pengetahuan mereka melalui interaksi aktif dan refleksi.
- Pembelajaran Diferensiasi: Pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar individu siswa. Pembelajaran diferensiasi memungkinkan guru untuk mengadaptasi metode pengajaran, materi, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan belajar yang berbeda di kelas.
- Metode Diskusi: Pendekatan pembelajaran di mana siswa terlibat dalam percakapan dan pertukaran gagasan mengenai topik tertentu. Metode diskusi memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam, pengembangan kemampuan berpikir kritis, serta pengembangan keterampilan berargumen dan mendengarkan aktif.
- Pendidikan Inklusif: Pendekatan pendidikan yang memastikan akses dan partisipasi yang setara bagi semua siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus. Pendidikan inklusif mendorong lingkungan yang ramah dan mendukung, yang memungkinkan setiap siswa untuk belajar dan berkembang maksimal.
- Teknologi Pembelajaran: Penggunaan teknologi dalam konteks pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas, aksesibilitas, dan interaktifitas proses pembelajaran. Teknologi pembelajaran meliputi penggunaan perangkat lunak, perangkat keras, aplikasi, dan sumber daya digital yang relevan.
- Evaluasi Sumatif: Penilaian yang dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran atau unit untuk mengukur pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran. Evaluasi sumatif memberikan gambaran keseluruhan tentang pemahaman dan kinerja siswa dalam bentuk nilai atau umpan balik terakhir.
- Pendekatan Keterampilan Hidup: Pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan keterampilan hidup mencakup keterampilan sosial, keterampilan berpikir kritis, keterampilan komunikasi, keterampilan pemecahan masalah, dan lain-lain.
- Literasi Media: Kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang ditemukan dalam berbagai media. Literasi media melibatkan pemahaman tentang media sosial, pemanfaatan teknologi informasi, dan kritis terhadap berita dan konten digital.
- Asesmen Formatif: Penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau kemajuan siswa, memberikan umpan balik, dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Asesmen formatif membantu guru dan siswa dalam mengarahkan pembelajaran secara efektif.
Dalam dunia pendidikan, pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan menjadi hal yang sangat penting. Mengetahui dan menguasai istilah-istilah ini membantu kita memperdalam pemahaman tentang berbagai konsep, metode, dan pendekatan dalam proses pembelajaran.
Istilah-istilah dalam dunia pendidikan mencakup beragam aspek, mulai dari metode pembelajaran hingga pendekatan pengajaran yang inovatif.
Dengan memahami istilah-istilah ini, para pendidik dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, siswa dapat mengoptimalkan potensi belajar mereka, dan semua pihak terlibat dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan bermakna.
Oleh karena itu, pemahaman terhadap istilah-istilah dalam dunia pendidikan merupakan langkah awal yang penting menuju perbaikan dan inovasi dalam dunia pendidikan kita.